Cara Mencegah Kehamilan Mudah Dengan Si Elastis
Menggunakan alat kontrasepsi disinyalir adalah salah satu cara mencegah kehamilan. Mencegah kehamilan disini dalam arti untuk menunda kehamilan bagi pasangan suami isteri. Biasanya, pasangan suami isteri yang telah dikaruniai anak, pencegahan atau penundaan kehamilan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberi jarak antara anak pertama dan anak kedua begitupun seterusnya. Karena terlalu rapat dalam melahirkan anak yaitu jarak antara anak pertama dan anak kedua yang sangat berdekatan akan beresiko tinggi terhadap kesehatan si ibu ketika kehamilan berikutnya.
Alat kontrasepsi ini salah satunya seperti kondom bersifat elastis karena terbuat dari lateks semacam bahan dasar pembuatan karet. Disamping itu harganya juga murah dan mudah di dapatkan di apotek ataupun supermarket terdekat. Banyak yang mempercayai dengan menggunakan kondom saat berhubungan intim dapat mencegah kehamilan pada wanita. Namun, ada beberapa pernyataan dari orang lain juga, yang mengatakan meskipun menggunakan kondom ketika berhubungan intim, tapi tetap saja pasangannya hamil. Nah, bagaimana kebenaran sebenarnya penggunaan kondom untuk mencegah kehamilan?
Efektif Kah Si Elastis Sebagai Cara Mencegah Kehamilan
Penggunaan kondom oleh suami isteri ketika berhubungan intim hampir 100 % terbilang efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan. Ada juga peneliti yang mengatakan 85% keefektifan kondom untuk mencegah kehamilan pada wanita.
Seperti kasus diatas tadi, meskipun menggunakan kondom tetapi pasangan wanita anda masih tetap hamil, kemungkinan hal ini terjadi dikarenakan menurunnya efektifitas dari kondom tersebut. Adapun penyebab mengapa kinerja kondom menjadi tidak efektif untuk mencegah kehamilan, yaitu kondom telah kadaluwarsa, jadi sebelum anda membelinya maka check terlebih dahulu tanggal kadaluwarsanya. Karena hal ini sangat mempengaruhi kinerja kondom untuk mencegah kehamilan. Selain itu, penyimpanan kondom yang salah dimana kondom terkena kontak langsung dengan paparan sinar matahari. Hal ini akan menyebabkan kondom menjadi rusak.
Disamping itu juga, pemakaian kondom yang salah dapat mempengaruhi kinerja kondom seperti ukuran kondom yang tidak sesuai dengan bentuk penis anda, mungkin terlalu kebesaran atau kekecilan yang dapat mengakibatkan kondom mudah terlepas pada saat berhubungan intim. Kurangnya pelumas pada saat kondom akan dipakai, juga akan mempengaruhi kenikmatan anda pada saat berhubungan seks. Kemudian, tidak kuatnya kondom untuk menampung sperma ini dapat mempengaruhi kinerjanya, dimana produksi sperma yang anda hasilkan sangat banyak sehingga kondom pecah dan sperma masuk ke dalam vagina, alhasil program anda dengan pasangan untuk menunda kehamilan tidak akan terealisasi.
Disini yang harus diperhatikan oleh pasangan suami isteri adalah penggunaan kondom untuk menunda kehamilan hanya dipakai oleh salah satu pasangan saja, dan pemakaian kondom hanya berlaku sekali pakai. Kondom boleh dipakai oleh isteri ataupun suami, tetapi tidak boleh dipakai oleh keduanya. Karena ini akan berdampak menimbulkan rasa nyeri ketika berhubungan seksual.